Peningkatan Hasil Belajar Menggunakan KWL Siswa Kelas VIIIb SMPN 4 Tamiang Layang
Laporan PTK

By JUMAKIR, S Pd., MM 29 Mei 2022, 05:17:57 WIB contoh PTK
Peningkatan Hasil Belajar Menggunakan KWL  Siswa Kelas VIIIb SMPN 4 Tamiang Layang

Gambar : dok.pribadi


ABSTRAK

Penelitian ini berjudul: “Peningkatan Hasil Belajar Materi Sistem Peredaran Darah Pada Manusia Menggunakan Strategi KWL  Siswa Kelas VIIIb SMPN 4 Tamiang Layang”.

Tujuan Penelitian ini adalah untuk Meningkatkan Hasil Belajar  Materi Sistem Peredaran Darah Pada Manusia Menggunakan Strategi KWL Siswa Kelas VIIIb SMPN 4 Tamiang Layang.

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan (action Research) yang terdiri dari 2 (dua) siklus, dan setiap siklus terdiri dari: Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan, dan refleksi.

Berdasarkan hasil penelitian tindakan bahwa Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) dapat Meningkatkan Hasil Belajar Materi Sistem Peredaran Darah Pada Manusia Siswa Kelas VIIIb SMPN 4 Tamiang Layang.

Selanjutnya peneliti merekomendasikan: (1) Bagi Guru yang mendapatan kesulitan yang sama dapat menerapkan Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) untuk meningkatkan Hasil Belajar. (2) Agar mendapatkan hasil yang maksimal maka dihaharapkan guru lebih membuat Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) yang lebih menarik dan bervariasi.

Kata kunci: Hasil Belajar, Strategi KWL

BAB I PENDAHULUAN     

    1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan sebagai suatu usaha untuk mencerdaskan kehidupan bangsa agar menjadi manusia seutuhnya berjiwa Pancasila. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang system pendidikan Nasional  juga menyatakan sebagai berikut:

“Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab”

Disamping itu, pendidikan juga merupakan suatu sarana yang paling efektif dan efisien dalam meningkatkan sumber daya manusia untuk mencapai suatu dinamika yang diharapkan.

Berdasarkan hasil ulangan harian yang dilakukan di Kelas VIIIb SMPN 4 Tamiang Layang, Kabupaten Barito Timur, diperoleh informasi bahwa hasil belajar Materi Peredaran Darah Pada Manusia siswa rendah di bawah standar ketuntasan Minimal yaitu dibawah 72.

Faktor-faktor yang menyebabkan keadaan seperti di atas antara lain :

  1. Kemampuan kognitif siswa dalam pemahaman konsep – konsep  IPA masih rendah,
  2. Pembelajaran yang berlangsung cenderung masih monoton dan membosankan,
  3. Siswa tidak termotivasi untuk belajar IPA hanya sebagai hafalan saja.

Dengan belajar secara menghapal membuat  konsep–konsep IPA yang telah diterima menjadi mudah dilupakan. Hal ini merupakan sebuah tantangan yang harus dihadapi dan diselesaikan oleh seorang guru. Guru dituntut lebih kreatif dalam mempersiapkan pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Dikembangkan, misal dalam pemilihan model pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran sebagai salah satu bentuk strategi pembelajaran. Kesiapan guru dalam memanajemen pembelajaran akan membawa dampak positif bagi siswa diantaranya hasil belajar siswa akan lebih baik dan sesuai dengan indikator yang ingin dicapai. Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran Materi Peredaran Darah Pada Manusia adalah Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) karena siswa dapat terlibat aktif karena memiliki peran dan tanggung jawab masing–masing, sehingga aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung meningkat.

Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) merupakan suatu metode mengajar dengan membagikan lembar soal dan lembar jawaban yang disertai dengan alternatif jawaban yang tersedia. Siswa diharapkan mampu mencari jawaban dan cara penyelesaian dari soal yang ada.

Berdasarkan uraian diatas, maka sebagai peneliti merasa penting melakukan penelitian  terhadap masalah di atas. Oleh karena itu, upaya meningkatkan hasil belajar Materi Peredaran Darah Pada Manusia siswa dilakukan penelitian Tindakan Kelas dengan judul: “Peningkatan Hasil Belajar Materi Peredaran Darah Pada Manusia melalui Strategi KWL Siswa Kelas VIIIb SMPN 4 Tamiang Layang“.

    1. Perumusan Masalah

Memperhatikan latar belakang masalah maka dapat dirumuskan permsalahan sebagai berikut: “Bagaimanakah Strategi KWL dapat meningkatkan hasil belajar Materi Peredaran Darah Pada Manusia siswa Kelas VIIIb SMPN 4 Tamiang Layang?”

    1. Tujuan Penelitian

Meningkatkan  hasil belajar Materi Peredaran Darah Pada Manusia menggunakan Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) siswa Kelas VIIIb SMPN 4 Tamiang Layang.

1.4 Manfaat Penelitian

Setelah penelitian selesai diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

  1. Bagi peneliti : penelitian ini dapat mempengaruhi pembelajaran, membantu untuk meningkatkan hasil belajar Materi Peredaran Darah Pada Manusia, memberikan alternative pembelajaran yang aktif, kreatif efektif, dan menyenangkan bagi siswa, serta meningkatkan mutu pembelajaran Materi Peredaran Darah Pada Manusia.
  2. Bagi siswa : untuk meningkatkan pemahaman konsep Materi Peredaran Darah Pada Manusia sehingga pelajaran Materi Peredaran Darah Pada Manusia menjadi lebih sederhana.
  3. Bagi sekolah : penelitian ini dapat menjadi salah satu alternatif model pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

    1. Kajian Teori
      1. Pengertian Hasil Belajar

Menurut Bloom (dalam Sudjana, 2012: 53) membagi tiga ranah hasil belajar yaitu :

  1. Ranah Kognitif

Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yaitu pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.

  1. Ranah Afektif

Berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yaitu penerimaan, jawaban atau reaksi penilaian, organisasi, dan internalisasi.

  1. Ranah Psikomotorik

Berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemauan bertindak, ada enam aspek, yaitu: gerakan refleks, ketrampilan gerakan dasar, ketrampilan membedakan secara visual, ketrampilan dibidang fisik, ketrampilan komplek dan komunikasi.

Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua factor utama yaitu:

  1. Faktor dari dalam diri siswa, meliputi kemampuan yang dimilikinya, 

motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis.

  1. Faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan, terutama kualitas pengajaran.

Hasil belajar yang dicapai menurut Nana Sudjana,  melalui proses belajar mengajar yang optimal ditunjukan dengan ciri – ciri sebagai berikut.

  1. Kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi belajar intrinsic pada diri siswa. Siswa tidak mengeluh dengan prestasi  rendah dan ia akan berjuang lebih keras untuk memperbaikinya atau setidaknya mempertahankanya apa yang telah dicapai.
  2. Menambah keyakinan dan kemampuan dirinya, artinya ia tahu kemampuan dirinya dan percaya bahwa ia mempunyai potensi yang tidak kalah dari orang lain apabila ia berusaha sebagaimana mestinya.
  3. Hasil belajar yang dicapai bermakna bagi dirinya, seperti akan tahan lama diingat, membentuk perilaku, bermanfaat untuk mempelajari aspek lain, kemauan dan kemampuan untuk belajar sendiri dan mengembangkan kreativitasnya.
  4. Hasil belajar yang diperoleh siswa secara menyeluruh (komprehensif), yakni mencakup ranah kognitif, pengetahuan atau wawasan, ranah afektif (sikap) dan ranah psikomotorik, keterampilan atau prilaku.
  5. Kemampuan siswa untuk mengontrol atau menilai dan mengendalikan diri terutama dalam menilai hasil yang dicapainya maupun menilai dan mengendalikan proses dan usaha belajarnya.

Oleh  karena itu,  guru  diharapkan  dapat mencapai hasil belajar,  

Setelah melaksanakan proses belajar mengajar yang optimal sesuai 

dengan ciri-ciri  tersebut di atas.

 

      1. Strategi KWL (Know, Want to know, Learner)
  1. Deskripsi Strategi KWL.

Menurut Ogle (2006) KWL Strategy merupakan strategi instruksional, reading yang digunakan untuk membimbing siswa membaca sebuah teks bacaan. Siswa mulai dengan Brainstrorming. Siswa diminta mengungkapkan

apa saja yang mereka ketahui mengenai sebualh topik. Informasi tersebut direkam dalam bentuk catatan kecil dalam kolom K pada tabel KWL. Siswa kemudian membuat sejumlah pertanyaan tentang apa yang ingin mereka ketahui tentang topik yang disajikan dalam teks bacaan. Pertanyaan-­pertanyaan tersebut di tuliskan dalam kolom W pada tabel. Selama atau setelah reading, siswa menjawab pertanyaan yang terdapat pada kolom W. Informasi baru yang siswa pelajari dituliskan dalam kolom L pada tabel KWL. Fisk and Hurst (2003: 211), KIVL Strategy, for comprehending the reading, works so well, because it integrates all of modes of communication. When using this strategy, students will be reading, writing, livening, and ,speaking about the text. Menurut Michael Susan dalam jurnalnya (2008) Strategi KWL dapat digunakan pada tiap tingkatan kelas. Strategi tersebut bekerja dengan baik dengan tiap jenis teks. Dia juga menemukan bahwa strategi ini paling baik diterapkan pada wacana eksposisi. Berdasarkan teori yang ada, peneliti ingin membantu siswa memahami apa yang dibaca, guru akan mengajar siswa dengan strategi pengajaran reading comprehension yang disebut KWL. K merupakan kependekan dari Know, W merupakan kependekan dari Want to know, dan L merupakan kependekan dari Learned.

  1. Keuntungan penggunaan Strategi

Strategi KWL menguntungkan dalam banyak hal Ogle (2006). menyatakan bahwa strategi ini dapat digunakan untuk brainstorming di awal pelajaran untuk menemukan apa yang telala diketahui siswa Strategi KWL dapat membantu siswa memonitor pemahaman mereka terhap bacaan. KWL juga dimaksudkan sebagai latihan, untuk suatu kelompok belajar maupun sebuah kelas, yang dapat membimbing siswa membaca dan memahami sebuah teks bacaan. Strategi ini dapat digunakan siswa untuk bekerja sendiri, tetapi diskusi akan lebih membantu memahami teks bacaan lebih baik. Strategi KWL menyediakan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan gagasan mereka di luar teks yang mereka baca.

  1. Kelebihan dan Kekurangan Strategi KWL.
  1. Kelebihan Strategi KWL

Strategi KWL merupakan sarana yang dapat digunakan untuk meningkatkan reading comprehension siswa. Hal ini terjadi setelah siswa mengerti bagaimana menggunakan strategi tersebut dengan benar untuk memahami bacaan. Dalam proses memahami penggunaan KWL, siswa memerlukan bimbingan dan pemaparan yang jelas. Setelah itu siswa dapat mengisi kolom yang digunakan dalam Strategi KWL selangkah demi selangkah. Pertama-tama mereka menulis informasi yang berhubungan dengan topik yang disajikan guru atau peneliti di kolom K. Kemudaan siswa dapat membuat pertanyaan dengan tujuan untuk mengetahui lebih dalam tentang topik yang disajikan di dalam kolom W. Selanjutnva siswa dapat menjawab pertanyaan yang terdapat pada kolom siswa tidak menemukan jawaban di bacaan, siswa-mencarinya dari sumber lain. Jawaban-jawaban tersebut diletakkan padat kolom L.

Dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan strategi KWL ini, siswa lebih bersemangat dalam mengikuti kegiatan reading. Mereka lebih perhatian saat diperkenalkan dengan strategi KWL peneliti. Strategi ini membangkitkan semangat siswa untuk mempelajari bacaan.

  1. Kelemahan Strategi KWL

Strategi Kin merupakan hal baru balk bagi siswa m aupun guru. Siswa memerlukan lebih banyak latiban untuk dapat menggunakan strategi

tersebut dengan tepat.

  1. Pelaksanaan Strategi KWL di dalam kolas.

Ada 3 langkah dalam pengajaran reading, yaitu: pre-reading activity, while-reading activity, dan post-reading activity. Berikut peranan dari Strategi KWL pada tiap langkah:

  1. Pre-Reading Activity

Menurut Boyton (Quistia.com), cara penerapan strategi KWL adalah sebagai berikut:

  • Memilih teks bacaan.
  • Membuat tabel KWL.
  • Mengajak siswa melakukan brainstorming tentang kosakata, istilah, atau frase yang dapat dihubungkan dengan topik bacaan.
  • Menanyakan kepada siswa apa yang mereka ketahui tentang topik bacan.
  • Meminta siswa menuliskan apa yang mereka ketahui tentang topik bacaan di dalam kolom K.

Berdasarkan gagasan yang dikemukakan Boyton, peneliti akan melaksanakan penelitian ini sebagai berikut:

Peneliti akan memilih teks bacaan yang akan digunakan di dalam kegiatan belajar mengajar. Lalu peneliti akan membuat tabel KWL di papan tulis atau di selembar kertas. Peneliti akan meminta siswa menyalinnya untuk menulis informasi yang didapatkan dari teks bacaan. Berikut contoh tabel KWL:

Tabel. KWL Chart

K

W

L

 

 

 

 

Peneliti meminta siswa mengungkapkan kosakata, istilah, atau frase yang mereka anggap berhubungan dengan topik bacaan lalu menuliskannya dalam kolom K pada tabel KWL yang ada pada mereka. Kegiatan ini dilaksanakan sampai para siswa kehabisan gagasan.

Peneliti melibatkan siswa dalam diskusi tentang apa yang mereka tulis dalam kolom K. Untuk menstimulasi pengungkapan gagasan dari siswa, guru memberikan dorongan seperi, “Tell me what you know about...,”. Hal ini dilakukan juga untuk, memberikan siswa semangat untuk menjelaskan hubungan antra topik dan gagasan siswa.

  1. While-Rending Activity.

Peneliti meminta siswa membuat serangkaian pertanyaan tentang apa yang ingin mereka ketahui banyak tentang topik bacaan berdasarkan yang telah mereka tulis di dalam kolom K. Pertama-tama siswa menulis kalimat di atas selembar kertas. Kemudian, siswa mengubah kalimat tersebut meniadi pertanyaan sebelum menuliskannya. Pertanyaan-pertanyaan tersebut membantu siswa memfokuskan perhatian mereka selama pembacaan teks bacaan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut dituliskan pada kolom W.

  1. Post-Reading Activity

Pada tahapan ini, siswa menjawab pertanyaan di kolom W selama atau setelah pembacaan teks bacaan lalu menuliskannya di kolom L. Setelah itu, peneliti mendiskusikan informasi yang tercatat pada kolom L dan memotivasi siswa mencari pertanyaan di dalam kolom W yang tidak terjawab atau jawabannya tidak ditemukan di dalam teks bacaan. Siswa harus mencari sumber lain untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan yang tidak terjawab.

      1. Materi Peredaran Darah Pada Manusia

Sebelumnya, kamu telah mempelajari tentang sistem pernapasan dan sistem pencernaan makanan pada manusia. Pada sistem pernapasan dan pencernaan, gas oksigen dan sari-sari makanan selanjutnya diedarkan melalui suatu sistem transportasi yang dikenal sebagai sistem peredaran darah. Selain itu, darah juga berperan dalam memerangi bibit penyakit dalam tubuh. Bagaimanakah darah dapat melakukan hal-hal tersebut? Dampak apa saja yang terjadi apabila tubuh kita kekurangan darah? Untuk menjawab kedua pertanyaan tersebut, pelajarilah meteri mengenai sistem peredaran darah berikut ini dengan baik.

Rangkuman Materi

  1. Fungsi dan Komponen Darah

Darah adalah cairan berwarna merah yang mengalir di dalam pembuluh darah. Darah berperan dalam sistem transportasi dalam tubuh manusia. Pada umumnya, volume darah manusia kurang lebih 8% dari berat badannya. Fungsi darah bagi manusia adalah sebagai berikut.

  1. Mengangkut sari-sari makanan dari usus dan mengedarkannya ke seluruh tubuh.
  2. Mengangkut oksigen dari paru-paru lalu mengedarkannya ke seluruh tubuh dan juga mengambil karbon dioksida dari seluruh tubuh untuk dibawa ke paru-paru.
  3. Mengangkut sisa-sisa metabolisme sel untuk dibuang ke ginjal.
  4. Mengangkut hormon dari pusat produksi ke tempat tujuannya di dalam tubuh.
  5. Menjaga kestabilan suhu tubuh dengan menyebarkan energi panas dalam tubuh secara merata.
  6. Sebagai pertahanan tubuh untuk membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh.
  7. Menutup luka dan melakukan pembekuan darah.

Darah terdiri atas bagian yang berwujud cair (Plasma darah) dan bagian yang berwujud padat (korpuskuler atau sel darah).

  1. Plasma Darah

Plasma darah merupakan bagian darah yang cair dan berwarna kekuning-kuningan. Komponen terbesar plasma darah adalah air, yakni sekitar 90% dan sisanya adalah zat-zat terlarut. Plasma darah berfungsi dalam transportasi zat-zat dalam tubuh, yakni sebagai pengangkut sari-sari makanan, hormon, dan zat-zat sisa metabolisme seperti karbon dioksida (CO2), amonia, dan urea. Plasma darah mengandung protein seperti fibrinogen, albumin, dan globulin. Protein-protein tersebut larut dalam darah. Albumin berfungsi untuk menjaga tekanan osmotik darah, globulin berfungsi untuk membentuk antibodi, sedangkan fibrinogen berfungsi untuk membantu pembekuan darah. Adapun plasma darah yang tidak mengandung fibrinogen disebut serum darah. Serum darah berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh karena mengandung berbagai antibodi.

  1. Sel-Sel Darah

Sel-sel darah tersusun atas eritrosit (sel darah merah), leokosit (sel darah putih), dan trombosit (keping darah).

  1. Sel Darah Mereh (Eritrosit)

Sel darah merah merupakan bagian utama dari sel-sel darah karena jumlahnya paling banyak dibandingkan dengan sel darah lainnya. Sel darah merah memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

  1. Berbentuk bulat pipih dengan kedua permukaannya cekung (bikonkaf).
  2. Tidak memiliki inti sel.
  3. Mengandung hemaglobin, yaitu protein yang mengandung zat besi dan berfungsi untuk mengikat oksigen dari paru-paru dan mengedarkannya ke seluruh tubuh. Hemaglobin yang telah mengikat oksigen akan membentuk oksihemoglobin yang berwarna merah cerah. Sebaliknya bila mengikat karbon dioksida akan berwarna merah tua.
  4. Jumlah sel darah merah adalah ± 5 juta sel/mm3 darah.
  5. Dibentuk pada tulang pipih di sumsum tulang belakang dan memiliki masa hidup hingga 120 hari.
  6. Sel darah merah yang sudah tua dan rusak, dirombak di dalam hati dan limfa. Hasil perombakan hemoglobin kemudian diubah menjadi zat warna/pigmen empedu (pigmen bilirubin) yang berwarna kehijauan yang berguna untuk membentuk emulsi lemak.
  1. Sel Darah Putih (Leokosit)

Sel darah putih jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan sel darah merah. Sel darah putih berfungsi sebagai pertahanan tubuh dari serangan penyakit dengan cara memangsanya (fagositosis) atau membentuk antibodi. Untuk melaksanakan fungsinya tersebut, sel darah putih memiliki kemampuan diapedesis, artinya mampu menembus dinding pembuluh kapiler dan keluar dari pembuluh darah. Adapun ciri-ciri sel darah putih sebagai berikut.

  1. Tidak berwarna/ jernih.
  2. Bentuknya tidak tetap (amuboid) dan memiliki inti sel.
  3. Memiliki masa hidup 12-13 hari.
  4. Jumlah sel darah putih adalah 8.000/mm3 darah. Saat terjadi infeksi, jumlahnya bertambah hingga melebihi 10.000/mm3 darah.

Selayang pandang

Warna biru (memar) di kulit pada saat kamu terluka atau terkena benturan. Sebenarnya merupakan proses pembekuan darah yang terjadi di dalam jaringan tubuh. Darah akibat luka tidak keluar karena bagian permukaan tubuh tergores.

  1. Jika jumlah leokosit sampai di bawah 6.000 sel/mm darah disebut sebagai kondisi leokopeni. Jika jumlah leokosit melebihi normal (di atas 9.000 sel/mm) disebut leokositosis.

Sel darah putih dibagi menjadi dua, sebagai berikut.

  1. Granulosit

Granulosit adalah leokosit yang memiliki granula pada selnya sehingga tampak keruh. Granulosit dibedakan menjadi tiga.

  1. Eosinofil, mempunyai granula yang halus dan bersifat asam.
  2. Basofil, bergranula kasar dan bersifat basa.
  3. Neotrofil, bergranula halus dan sifatnya netral.
  1. Agranulosit

Agranulosit merupakan leokosit yang tidak bergranula sehingga selnya tampak jernih. Agranulosit terdiri atas limfosit dan moonosit.

  1. Limfosit, memiliki inti berbentuk bulat.
  2. Monosit, memiliki inti berbentuk seperti ginjal.

Peran eosinofil, basofil, neotrofil, dan monosit, yaitu membunuh bibit penyakit secara langsung dengan cara memakannya. Sedangkan limfosit berperan membunuh sel asing secara tidak langsung melalui prosuksi antibodi.

  1. Keping Darah (Trombosit)

Keping darah memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

  1. Bentuknya tidak beraturan dan tidak memiliki inti.
  2. Jumlahnya ± 300.000/mm3 darah.
  3. Memiliki masa hidup yang singkat yakni 8 hari.

Keping darah memiliki peran yang besar dalam proses pembekuan darah jika terjadi luka, sehingga keping darah disebut juga sel darah pembeku. Apabila terjadi luka, trombosit akan pecah dan menghasilkan enzim trombokinase. Enzim trombokinase dibantu oleh vitamin K dan ion Ca2 akan mengubah protrombin menjadi trombin. Trombin kemudian akan mengubah fibrinogen menjadi benang-benang fibrin. Benang-benang fibrin akan membentuk semacam jaring, sehingga darah berhenti keluar. Skema sederhana pembekuan darah dapat dilihat pada bagan berikut.

  1. Penggolongan Darah

Penggolongan darah pertama kali ditemukan oleh ilmuan asal Austria yang bernama Karl Landsteiner (1868 – 1947). Beliau menggolongkan darah menjadi empat golongan berdasarkan ada tidaknya aglutinogen (antigen) dan aglutinin (antibodi) dalam darah.

Perhatikan tabel berikut!

Golongan Darah

Aglutinogen

Aglutinin

A

A

β

B

B

α

AB

A dan B

-

O

-

α dan β

 

Mengetahui golongan darah seseorang sangatlah penting apabila orang tersebut memerlukan transfusi darah. Transfusi darah adalah proses memindahkan darah dari seseorang kepada orang lain yang membutuhkannya. Orang yang memberi darah disebut donor dan yang menerimanya disebut resipien. Pada transfusi perlu dijaga agar aglutinogen A tidak bertemu dengan aglutinin α dan aglutinogen B tidak bertemu aglutinin β. Sebab bila bertemu akan terjadi penggumpalan darah (aglutinasi) dan dapat membahayakan nyawa resipien. Perhatikan tabel berikut!

Golongan Darah Resipien

(penerima darah)

Golongan Darah Donor

(pemberi darah)

A

B

AB

O

A

ü

-

-

ü

B

-

ü

-

ü

AB

ü

ü

ü

ü

O

-

-

-

ü

 

(keterangan: tanda ü menunjukkan kemungkinan terjadinya transfusi darah)

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa golongan darah O dapat mendonorkan darahnya kepada semua jenis golongan darah. Oleh sebab itu, golongan darah O disebut donor universal. Adapun golongan darah AB dapat menerima darah dari semua jenis golongan darah. Oleh sebab itu, golongan darah Ab disebut juga reseipen universal.

  1. Alat Peredaran Darah

Alat peredaran darah pada manusia berupa jantung dan pembuluh darah.

  1. Jantung

Jantung merupakan organ dalam tubuh manusia yang berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Pada manusia, jantung terletak di dalam rongga dada sebelah kiri, di atas diafragma dan berukuran sekepalan tangan. Bagian luar jantung dilapisi oleh selaput yang disebut perikardium.

Jantung terdiri atas empat ruangan, yakni dua bilik (ventrikel) dan dua serambi (atrium). Bilik jantung berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh meupun ke paru-paru, sedangkan serambi jantung berfungsi menerima  darah dari seluruh tubuh maupun dari paru. Itu sebabnya bilik memiliki otot yang lebih tebal daripada serambi. Selain itu, jantung memiliki tiga katup:

  1. Valvula semilunaris yang terletak pada pangkal aorta,
  2. Valvula bikuspidalis yang terletak antara ventrikel kiri dan atrium kiri, dan
  3. Valvula trikuspidalis yang terletak antara ventrikel kanan dan atrium kanan.

Jantung bekerja memompa darah dengan sangat teratur. Kemampuan jantung dalam memompa darah dapat ditunjukkan dengan tekanan darah. Tekanan darah pada orang dewasa yang normal adalah 120/80 mmHg. Nilai 120 mmHg menunjukkan tekanan sistol, yaitu tekanan darah saat ventrikel berkontraksi. Nilai 80 mmHg menunjukkan tekanan diastol, yaitu tekanan darah saat ventrikel relaksasi.

  1. Pembuluh Darah

Setelah keluar dari jantung, darah akan mengalir melalui pembuluh-pembuluh darah. Pembuluh darah adalah suatu saluran yang berfungsi untuk mengalirkan darah dari jantung ke seluruh tubuh dan dari seluruh tubuh kembali ke jantung. Bardasarkan fungsinya, pembuluh darah terdiri atas pembuluh nadi (arteri), pembuluh balik (vena), dan pembuluh kapiler.

  1. Pembuluh Nadi (Arteri)

Pembuuh nadi adalah semua pembuluh darah yang ke luar meniggalkan jantung. Arteri yang terbesar dan berdekatan dengan jantung disebut aorta. Aorta bercabang-cabang menjadi arteriol.

  1. Pembuluh Balik (Vena)

Pembuluh balik atau vena adalah pembuluh darah yang mengangkut darah menuju ke jantung. Pembuluh balik yang mengalirkan darah dari bagian atas tubuh disebut vena cava superior, sedangkan pembuluh balik yang membawa darah dari tubuh bagian bawah disebut vana cava inferior. Cabang vena dinamakan venula. Adapun perbedaan antara pembuluh darah nadi dan balik dapat dilihat pada tabel berikut.

No.

Karakteristik

Pembuluh nadi (arteri)

Pembuluh balik (vena)

  1.  

Template

Agak tersembunyi di bagian dalam tubuh.

Dekat permukaan tubuh, tampak kebiru-biruan.

  1.  

Dinding pembuluh

Tebal, kuat, dan elastis.

Tipis, tidak elastis.

  1.  

Aliran darah

Dari jantung.

Menuju jantung.

  1.  

Denyut

Terasa.

Tidak terasa.

  1.  

Katup

Hanya di satu tempat dekat jantung

Di sepanjang pembuluh.

  1.  

Jika terjadi luka

Darah memancar keluar.

Darah tidak memancar, hanya menetes.

  1.  

Warna darah

Merah cerah.

Merah gelap.

  1.  

Darah yang dibawa

Membawa darah bersih yang kaya oksigen dan sari-sari makanan, kecuali pembuluh nadi paru-paru (arteri pulmonalis) yang membawa karbon dioksida.

Membawa darah kotor yang kaya karbon dioksida, kecuali pembuluh balik paru-paru (vena pulmonalis) yang membawa oksigen.

 

  1. Pembuluh Kapiler

Pembuluh kapiler merupakan pembuluh yang sangat halus dan langsung berhubungan dengan sel-sel tubuh. Pembuluh kapiler menghubungkan cabang pembuluh nadi terkecil (arteriola) dan cabang pembuluh vena terkecil (venula)).

  1. Proses Peredaran Darah

Peredaran darah manusia merupakan peredaran darah tertutup karena darah selalu beredar di dalam pembuluh darah. Peredaran darah manusia juga disebut peredaran darah ganda sebab darah mengalir melalui jantung sebanyak dua kali dalam sekali peredaran, yaitu peredaran darah paru-paru (peredaran darah kecil) dan peredaran darah sistemik (peredaran darah besar).

  1. Peredaran Darah Kecil

Peredaran darah kecil adalah peredaran darah dari jantung ke paru-paru, kemudian kembali lagi ke jantung.

 

Jantung à Paru-paru à Jantung

 

 

 

Peredaran darah kecil, bilik kanan memompa darah kotor yang kaya karbon dioksida menuju paru-paru melalui pembuluh arteri pulmonalis. Dalam paru-paru, terjadi pertukaran karbon dioksida dengan oksigen. Darah bersih yang kaya oksigen kemudian mengalir melalui pembuluh vena pulmonalis ke serambi kiri.

  1. Peredaran Darah Besar

Peredaran darah besar adalah peredaran darah dari jantung ke seluruh tubuh, kemudian kembali lagi ke jantung.

 

Jantung à Seluruh tubuh à Jantung

 

 

 

Pada peredaran darah besar, bilik kiri memompa darah bersih yang kaya oksigen menuju paru-paru melalui pembuluh arteri menuju seluruh tubuh. Dalam sel-sel tubuh, oksigen diserap dan ditukar dengan karbon dioksida. Darah kotor yang kaya karbon dioksida kemudian mengalir melalui pembuluh vena ke serambi kanan.

  1. Gangguan dan Penyakit pada Sistem Peredaran Darah

Berikut ini gangguan pada sistem peredaran darah manusia.

  1. Anemia, yaitu penyakit akibat kekurangan sel darah merah atau kadar hemoglobin (Hb) yang rendah.
  2. Leukemia (kanker darah), yaitu produksi leukosit yang terlalu besar sehingga jumlah leukosit meningkat dan memangsa sel-sel darah yang lain.
  3. Thalasemia, yaitu penyakit genetik yang disebabkan kegagalan pembentukan hemoglobin sehingga daya ikat sel darah merah terhadap oksigen rendah.
  4. Hemofilia, yaitu penyakit genetik atau keturunan dimana darah sukar membeku.
  5. Hipertensi, yaitu penyakit tekanan darah tinggi. Penyakit ini menyebabkan penyakit jantung dan stroke (pecahnya pembuluh darah di otak yang menyebabkan kelumpuhan).
  6. Trombositopenia, merupakan kondisi dimana jumlah trombosit sangat kurang.
  7. Aterosklerosis, yaitu penimbunan lemak di dinding arteri sehingga mengganggu aliran darah.
  8. Arteriosklerosis, yaitu penimbunan zat kapur di dinding arteri sehingga menyumbat dan mengganggu aliran darah.
  9. Koronariasis, yaitu penyempitan atau penyumbatan arteri koronaria pada jantung. Koronariasis disebabkan oleh terbentuknya gumpalan darah dalam arteri koronaria yang mengakibatkan penderitanya merasakan sakit di bagian dada (jantung).
  10. Varises adalah pelebaran pembuluh balik (vena), biasanya terjadi di kaki, terutama di bagian betis. Jika pelebaran pembuluh darah tersebut terjadi di daerah anus disebut ambeien.

Istilah Penting

Antibodi                : zat yang dibentuk dalam darah untuk memusnahkan bakteri atau virus dan untuk melawan racun yang dihasilkan oleh bakteri

Eritrosit                 : sel darah merah

Hemoglobin           : zat warna merah pada darah yang berfungsi mengangkut oksigen dan karbon

Hemofilia              : penyakit menurun di mana darah sukar membeku

Leukosit                 : sel darah putih

Serum                    : plasma darah yang tidak mengandung fibrinogen

Trombosit              : keping darah

BAB III METODE PENELITIAN

    1. Seting Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SMPN 4 Tamiang Layang Kabupaten Barito Timur Propinsi Kalimantan Tengah, yang berada  di luar kota sekitar 9 km dari kota Kabupaten. SMPN 4 Tamiang Layang Kabupaten Barito Timur Propinsi Kalimantan Tengah mempunyai fasilitas yang hampir lengkap dengan adanya Perpustakaan yang cukup memadahi, Laboratorium IPA, Laboratorium Komputer dan lain-lain. Dengan jumlah guru sebanyak 25 orang Guru PNS dan PHL terdiri dari 9 guru laki-laki dan 16 guru perempuan serta 5 Tenaga Kependidikan.

    1. Objek Penelitian

Objek Penelitian ini adalah Siswa Kelas VIIIb SMPN 4 Tamiang Layang, Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah dengan jumlah siswa sebanyak 23, yang terdiri dari 12 siswa laki – laki dan 11 siswa perempuan.

    1. Prosedur Penelitian

Waktu Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan selama 3 bulan yaitu pada bulan September sampai dengan Nopember 2015. Penelitian ini pada materi Materi Peredaran Darah Pada Manusia diajarkan.Penelitian ini direncanakan sebanyak 2 siklus masing – masing siklus 1 kali pertemuan. Penelitian ini menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas dengan Siklus.

  1. Siklus I

Pada siklus ini membahas Materi Peredaran Darah Pada Manusia.

  1. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini dilakukan persiapan–persiapan untuk melakukan perencanaan tindakan dengan membuat silabus, rencana pembelajaran, lembar observasi guru dan siswa, lembar kerja siswa, dan membuat alat evaluasi berbentuk tes tertulis dengan model pilihan ganda.

  1. Tahap pelaksanaan

Pada tahap  ini dilakukan :

  1. Guru menjelaskan materi Materi Peredaran Darah Pada Manusia secara klasikal.
  2. Pengorganisasian siswa yaitu dengan membentuk 5 kelompok, masing–masing kelompok terdiri dari 4-5 orang siswa, kemudian LKS dan siswa diminta untuk mempelajari LKS.
  3. Dalam kegiatan pembelajaran secara umum siswa melakukan kegiatan sesuai dengan langkah–langkah kegiatan yang tertera dalam LKS, diskusi kelompok, diskusi antar kelompok, dan menjawab soal – soal. Dalam bekerja kelompok siswa saling membantu dan berbagi tugas. Setiap anggota bertanggung jawab terhadap kelompoknya.
  1. Tahap Observasi

Pada tahapan ini dilakukan observasi pelaksanaan tindakan, aspek yang diamati adalah keaktifan siswa dan guru dalam proses pembelajaran menggunakan lembar observasi aktivitas dan respon siswa serta guru. Sedangkan peningkatan hasil belajar siswa diperoleh dari tes hasil belajar siswa.

  1. Tahap Refleksi

Pada tahap ini dilakukan evaluasi proses pembelajaran pada siklus I dan menjadi pertimbangan untuk merencanakan siklus berikutnya.  Pertimbangan yang dilakukan bila dijumpai satu komponen dibawah ini belum terpenuhi, yaitu sebagai berikut :

  1. Siswa mencapai ketuntasan individual ≥ 72 %.
  2. Ketuntasan klasikal jika ≥ 85% dari seluruh siswa mencapai ketuntasan individual yang diambil dari tes hasil belajar siswa.
  1. Siklus II

Hasil refleksi dan analisis data pada siklus I digunakan untuk acuan dalam merencanakan siklus II dengan memperbaiki kelemahan dan kekurangan pada siklus I. Tahapan yang dilalui sama seperti pada tahap   siklus I.

    1. Teknik Pengumpulan Data

Ada beberapa teknik pengumpulan data yang diterapkan dalam PTK ini yaitu :

    1. Observasi dilakukan oleh guru yang bersangkutan dan seorang

kolaborator untuk merekam perilaku, aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung menggunakan lembar observasi.

b. Tes hasil belajar untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa.

Instrumen yang digunakan pada Penelitian  Tindakan Kelas ini terdiri dari:

  1. Lembar Test / ulangan harian untuk mengetahui hasil belajar siswa.
  2. Lembar observasi siswa untuk mengetahui tingkat motivasi siswa.
  3. Lembar observasi Guru untuk mengetahui kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh Guru.
    1. Teknik Analisa Data

Data hasil penelitian selanjutnya dianalisis secara Deskriptif, seperti berikut ini :

1. Data tes hasil hasil belajar digunakan untuk mengetahui ketuntasan

 Belajar siswa atau tingkat keberhasilan belajar pada materi Materi Peredaran Darah Pada Manusia dengan menggunakan pembelajaran Kooperatif tipe Strategi KWL (Know, Want to know, Learner). Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) secara individual jika siswa tersebut mampu mencapai nilai 72.

Ketuntasan klasikal jika siswa yang memperoleh nilai 72 ini jumlahnya sekitar 85% dari seluruh jumlah siswa dan masing – masing di hitung dengan rumus, menurut Arikunto (2012: 24) sebagai berikut:

P=FN x 100%

Dimana :         P = Prosentase

                                                F = frekuensi tiap aktifitas

                                                N = Jumlah seluruh aktifitas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Deskripsi kondisi Awal

            1. Perencanaan

Pada tahap perencanaan guru mempersiapkan tindakan berupa rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan Metode ceramah pada Materi Peredaran Darah Pada Manusia. Disamping itu guru juga membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) dan menyusun lembar observasi aktifitas guru dan siswa. Selanjutnya, guru membuat tes hasil belajar. Sebelum pelaksanaan tindakan dilakukan di kelas, guru dan observer mendiskusikan lembar observasi.

    1. Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan dilaksanakan pada hari Selasa 8 september 2015 dari pukul 07.00 s.d 08.20 WIB. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan terdiri dari tiga tahap yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Waktu yang dialokasikan untuk kegiatan pendahuluan adalah 10 menit, sedangkan alokasi waktu untuk kegiatan inti adalah 60 menit dan alokasi kegiatan penutup sebesar 10 menit.

Pada kegiatan pendahuluan, guru melakukan tiga kegiatan, yaitu (1) menyapa dan mengecek kehadiran siswa, (2) melakukan icebreaking berupa menyanyi, (3) menggali pengetahuan siswa dan mengaitkan dengan materi pelajaran yang akan diajarkan selanjutnya. Kegiatan icebreaking yang dilakukan guru.

 Melalui kegiatan inti mendesain kegiatan agar siswa dapat mengalami proses menemukan, menamai dan mempresentasikan. Guru menjelaskan terlebih dahulu tentang tugas siswa, sebelum penugasan dilakukan sehingga siswa tidak menjadi bingung. Jika terdapat kekeliruan, guru terlebih dahulu meminta sesama siswa yang melakukan perbaikan. Siswa yang hasil temuan kelompok yang benar dan mempresentasikan dengan bagus mendapatkan pujian dari guru sedangkan siswa yang belum melakukan dengan maksimal dimotivasi dan diberi penguatan.

Kegiatan akhir antara lain: (1) melakukan evaluasi untuk mengetahui pencapaian siswa setelah dilaksanakan pembelajaran dengan strategi ceramah, (2) siswa melakukan kilas balik tentang pembelajaran yang baru dilakukan dan (3) siswa dan guru merayakan keberhasilan belajar dengan bertepuk tangan gembira.

    1. Observasi

Partisipasi siswa Kelas VIIIb SMPN 4 Tamiang Layang ada peningkatan dalam Kegiatan Pembelajaran pada kondisi awal setelah dilakukan penerapan model pembelajaran menggunakan Strategi ceramah. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar dan respons siswa terhadap Kegiatan Pembelajaran meskipun masih ada sebagain kecil masalah yang muncul pada saat proses Kegiatan Pembelajaran berlangsung. Dengan adanya masalah yang terjadi pada kondisi awal, maka kami bersama pengamat merefleksikan masalah tersebut agar mampu diperbaiki pada siklus I dengan harapan semua siswa mampu meningkatkan hasil belajarnya.

Partisipasi siswa Kelas VIIIb SMPN 4 Tamiang Layang dalam kegiatan belajar mengajar IPA. Hal ini terlihat dari hasil belajar siswa pada kondisi awal. Hasil belajar siswa pada kondisi awal tidak dengan penerapan Strategi ceramah dengan jumlah 23 terdapat 17 siswa atau 73,9 % yang tuntas dan yang tidak tuntas ada 6 Siswa atau 26,1% yang tidak tuntas, dengan nilai rata-rata sebesar 70,5. Data dapat dilihat pada tabel 3 dibawah ini.

            Tabel.1 hasil ulangan harian kondisi awal

No

Nama Siswa

Nilai

Keterangan

1

Dwi Citra Emanuella

72

Tuntas

2

Dimei Mulaini Hartati

72

Tuntas

3

Dawanto

60

Tidak Tuntas

4

Fisti Eirene Sabatini

72

Tuntas

5

Fransiska anugrahni

72

Tuntas

6

Heni Silvia Resti

80

Tuntas

7

Jesika

72

Tuntas

8

Kamandrai

75

Tuntas

9

Ishak stefanus

75

Tuntas

10

Kristi

70

Tidak Tuntas

11

Lucky Frit Indrawan

75

Tuntas

12

Lewin Ranai Ukip

75

Tuntas

13

Lisa Karuiya Karuhni

60

Tidak Tuntas

14

Nathanael Eka Putra

72

Tuntas

15

Resto

73

Tuntas

16

Rediano Baktianus

60

Tidak Tuntas

17

Siska Ariani

75

Tuntas

18

Sandi Toro Lamba

75

Tuntas

19

Pebriano  Kurniawan

72

Tuntas

20

Noni Istiqomah

60

Tidak Tuntas

21

Petrik  Babtista

75

Tuntas

22

Wayano Bajar

70

Tuntas

23

Tomi Lianto

60

Tidak Tuntas

 

Jumlah

1622

 

 

Rata-rata

70,5

 

 

Ketuntasan Klasikal

73,9%

 

 

    1. Refleksi

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar pada materi Materi Peredaran Darah Pada Manusia Multikultural dengan menerapkan Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) ternyata hasil yang didapat nilai rata-rata sebesar 71,7 dan secara klasikal sebesar 74, 9%. Hal ini masih jauh dari harapan. Oleh karena itu refleksi yang dikemukakan akan difokuskan pada peningkatan hasil belajar siswa pada materi Materi Peredaran Darah Pada Manusia.

Pada kondisi awal terdapat kekurangan pemahaman siswa pada materi bahan Materi Peredaran Darah Pada Manusia. Menurut pengamat, ada beberapa hal yang menyebabkan hal ini terjadi. Pertama, siswa tidak fokus pada pengisian LKS sehingga ada bagian tertentu dari isi LKS yang tidak terisi dengan sempurna. Kedua, siswa banyak melakukan hal–hal di luar konteks pembelajaran,  seperti bermain dengan teman sekolompoknya. Ketiga, diantara satu atau dua kelompok tidak mampu menjawab dengan baik pertanyaan yang diberikan guru pada saat evaluasi di akhir pelajaran.

           Dari temuan kekurangan tersebut maka peneliti membuat strategi baru untuk mengurangi penyebab kekuangan pemahaman siswa tersebut di atas, selanjutnyaakan diterapkan pada siklus I. Untuk masalah yang pertama peneliti menugaskan tiga orang siswa pada setiap kelompok untuk menulis hasil kegiatan agar semua LKS terisi semua. Dengan cara demikian maka data yang terkumpul menjadi lengkap sehingga siswa lebih memahami materi pengelompokan baru, agar mengurangi siswa yang saling bermain dengan temannya. Sedangkan masalah yang ketiga, peneliti memberikan penjelasan lebih detail tentang materi Materi Peredaran Darah Pada Manusia khususnya untuk pertanyaan yang sulit atau tidak mampu dijawab oleh kelompok dalam diskusi. Disamping itu untuk masalah yang ketiga ini penjelasannya dibantu oleh pengamat.

4.1.2 Deskripsi hasil siklus 1

         1. Perencanaan

Pada tahap perencanaan guru mempersiapkan tindakan berupa rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan Metode Pembelajaran Tipe Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) dengan Materi Peredaran Darah Pada Manusia. Disamping itu guru juga membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) dan menyusun lembar observasi aktifitas guru dan siswa. Selanjutnya, guru membuat tes hasil belajar. Sebelum pelaksanaan tindakan dilakukan di kelas, guru dan observer mendiskusikan lembar observasi.

    1. Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan pada hari Selasa 22 September 2015 dari pukul 07.00 s.d 08.20 WIB. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan terdiri dari tiga tahap yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Waktu yang dialokasikan untuk kegiatan pendahuluan adalah 10 menit, sedangkan alokasi waktu untuk kegiatan inti adalah 50 menit dan alokasi kegiatan penutup sebesar 20 menit.

Pada kegiatan pendahuluan, guru melakukan tiga kegiatan, yaitu (1) menyapa dan mengecek kehadiran siswa, (2) melakukan icebreaking berupa menyanyi, (3) menggali pengetahuan siswa dan mengaitkan dengan materi pelajaran yang akan diajarkan selanjutnya. Kegiatan icebreaking yang dilakukan guru.

 Melalui kegiatan inti mendesain kegiatan agar siswa dapat mengalami proses menemukan, menamai dan mempresentasikan. Untuk dapat menemukan berkaitan dengan Strategi KWL (Know, Want to know, Learner), pertama-tama guru membagi siswa dalam 6 kelompok dan setiapkelompok terdiri dari 3-4 orang siswa.

Guru menjelaskan terlebih dahulu tentang tugas siswa, sebelum penugasan dilakukan sehingga siswa tidak menjadi bingung. Selain itu, selama diskusi berlangsung guru berkeliling kelompok untuk mengawasi siswa bekerja sambil sesekali mengomentari hasil kerja siswa. Perwakilan setiap kelompok kemudian membacakan hasil diskusi kelompok. Siswa dari kelompok lain akan ditanyakan pendapatnya terkait jawaban kelompok yang sedang presentasi. Jika terdapat kekeliruan, guru terlebih dahulu meminta sesama siswa yang melakukan perbaikan. Siswa yang hasil temuan kelompok yang benar dan mempresentasikan dengan bagus mendapatkan pujian dari guru sedangkan siswa yang belum melakukan dengan maksimal dimotivasi dan diberi penguatan.

Kegiatan akhir siklus I antara lain: (1) melakukan evaluasi untuk mengetahui pencapaian siswa setelah dilaksanakan pembelajaran menggunakan Strategi KWL (Know, Want to know, Learner), (2) siswa melakukan kilas balik tentang pembelajaran yang baru dilakukan dan (3) siswa dan guru merayakan keberhasilan belajar dengan bertepuk tangan gembira.

    1. Observasi
      1. Hasil Belajar Siswa

Partisipasi siswa Kelas VIIIb SMPN 4 Tamiang Layang ada peningkatan dalam Kegiatan Pembelajaran pada siklus 1 setelah dilakukan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Strategi KWL (Know, Want to know, Learner). Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar dan respons siswa terhadap Kegiatan Pembelajaran meskipun masih ada sebagain kecil masalah yang muncul pada saat proses Kegiatan Pembelajaran berlangsung. Dengan adanya masalah yang terjadi pada siklus I, maka kami bersama pengamat merefleksikan masalah tersebut agar mampu diperbaiki pada siklus II dengan harapan semua siswa mampu meningkatkan hasil belajarnya.

Partisipasi siswa Kelas VIIIb SMPN 4 Tamiang Layang dalam kegiatan belajar mengajar Pendidikan IPA. Hal ini terlihat dari hasil belajar siswa pada siklus I. Hasil belajar siswa pada siklus I dengan penerapan model pembelajaran menggunakan Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) dengan jumlah siswa 23 orang, terdapat 19 siswa atau 82,6% yang tuntas dan yang tidak tuntas ada 4 Siswa atau 17,4% yang tidak tuntas dengan nilai rata-rata 74,1. Data dapat dilihat pada tabel 3 dibawah ini.

            Tabel.2 hasil ulangan harian siklus I

No

Nama Siswa

Nilai

Keterangan

1

Dwi Citra Emanuella

75

Tuntas

2

Dimei Mulaini Hartati

75

Tuntas

3

Dawanto

65

Tidak Tuntas

4

Fisti Eirene Sabatini

75

Tuntas

5

Fransiska anugrahni

75

Tuntas

6

Heni Silvia Resti

85

Tuntas

7

Jesika

75

Tuntas

8

Kamandrai

80

Tuntas

9

Ishak stefanus

80

Tuntas

10

Kristi

72

Tuntas

11

Lucky Frit Indrawan

80

Tuntas

12

Lewin Ranai Ukip

75

Tuntas

13

Lisa Karuiya Karuhni

70

Tidak Tuntas

14

Nathanael Eka Putra

72

Tuntas

15

Resto

75

Tuntas

16

Rediano Baktianus

65

Tidak Tuntas

17

Siska Ariani

80

Tuntas

18

Sandi Toro Lamba

75

Tuntas

19

Pebriano  Kurniawan

72

Tuntas

20

Noni Istiqomah

72

Tuntas

21

Petrik  Babtista

75

Tuntas

22

Wayano Bajar

72

Tuntas

23

Tomi Lianto

65

Tidak Tuntas

 

Jumlah

1705

 

 

Rata-rata

74,1

 

 

Ketuntasan Klasikal

82,6%

 

 

      1. Aktifitas Siswa

Hasil penelitian pengamat terhadap aktivitas siswa selama kegiatan belajar yang menerapkan model Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) pada Materi Peredaran Darah Pada Manusia pada siklus 1 adalah rata–rata 3,04 berarti termasuk kategori baik. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

Untuk mengetahui respons siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang mereka jalani dengan menggunakan Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) digunakan angket yang diberikan kepada siswa setelah seluruh proses pembelajaran selesai. Hasil angket respons siswa terhadap pembelajaran kooperatif tipe Strategi KWL (Know, Want to know, Learner), ditunjukan pada tabel 3 di bawah ini yang merupakan rangkuman hasil angket tentang tanggapan 23 siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) yang diterapkan selama kegiatan pembelajaran materi Materi Peredaran Darah Pada Manusia, siswa secara umum memberikan tanggapan yang positif selama mengikuti kegiatan pembelajaran dengan senang, siswa juga merasa senang dengan LKS yang digunakan, suasana kelas, maupun cara penyajian materi oleh guru, dan model pembelajaran yang baru mereka terima, selama kegiatan pembelajaran berlangsung siswa juga merasa senang karena bisa mmenyatakan pendapat, dan siswa merasa memperoleh manfaat dengan model pembelajaran kooperatif tipe Strategi KWL (Know, Want to know, Learner).

Tabel 3 Respons siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe   

             Strategi KWL (Know, Want to know, Learner)

No.

Uraian

Tanggapan Siswa

Senang

Tidak Senang

F

%

F

%

1.

Bagaimana perasaan kamu selama mengikuti kegiatan pembelajaran ini ?

22

95,6

1

4,4

 

 

Senang

Tidak Senang

 

 

F

%

F

%

2.

Bagaimana perasaan kamu terhadap :

  1. Materi pelajaran
  2. Lembar kerja siswa (LKS)
  3. Suasana Belajar di Kelas
  4. Cara penyajian materi oleh guru

 

23

22

22

23

 

100

95,6

95,6

100

 

0

1

1

0

 

0

4,4

4,4

0

 

 

Mudah

Sulit

 

 

F

%

F

%

3.

Bagaimana pendapat kamu Mengikuti pembelajaran ini

21

91,3

2

8,7

 

 

Bermanfaat

Tidak

Bermanfaat

 

 

F

%

F

%

4.

Apakah pembelajaran ini bermanfaat bagi kamu ?

23

100

0

0

 

 

Baru

Tidak Baru

 

 

F

%

F

%

5.

Apakah pembelajran ini baru bagi kamu?

23

100

0

0

 

 

Ya

Tidak

 

 

F

%

F

%

6.

Apakah kamu menginginkan pokok bahasan yang lain menggunakan Strategi KWL (Know, Want to know, Learner)?

22

95,6

1

4,4

 

Keterangan : F =Frekuensi respons siswa terhadap pembelajaran  

     Menggunakan Strategi KWL (Know, Want to know,

     Learner)

                                    N=Jumlah: 23 orang

 

      1. Aktifitas Guru

Data hasil pengamatan kemampuan guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran kooperatif tipe Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) ditunjukan pada tabel 4, bahwa pengelolaan pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran  kooperatif tipe Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) dalam materi pelajaran Peredaran Darah Pada Manusia pada siklus I sebesar 2.93 yang berarti termasuk kategori baik. Data dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

  Tabel 4. Data Hasil Ulangan Harian menggunakan  Strategi KWL (Know,

                Want to know, Learner)

No.

Aspek yang diamati

Skor pengamatan

RPP I

Keterangan

1.

2.

3.

4.

Pesiapan

Pelaksanaan

Pengelolaan Kelas

Suasana Kelas

3,0

3,0

3,0

3,0

Baik

Baik

Baik

Baik

Rata – Rata

3,0

Baik

Keterangan :

0          -           1,49     =          kurang baik

1,5       -           2,49     =          Cukup

2,5       -           3,49     =          Baik

3,5       -           4,0       =          Sangat Baik

 

  1. Refleksi

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar pada Materi Peredaran Darah Pada Manusia dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Strategi KWL (Know, Want to know, Learner). Oleh karena itu refleksi yang dikemukakan akan difokuskan pada peningkatan hasil belajar siswa pada Materi Peredaran Darah Pada Manusia.

Pada siklus 1 terdapat kekurangan pemahaman siswa pada Materi Peredaran Darah Pada Manusia. Menurut pengamat, ada beberapa hal yang menyebabkan hal ini terjadi. Pertama, siswa tidak fokus pada pengisian LKS sehingga ada bagian tertentu dari isi LKS yang tidak terisi dengan sempurna. Kedua, siswa banyak melakukan hal–hal di luar konteks pembelajaran, seperti bermain dengan teman sekolompoknya. Ketiga, diantara satu atau dua kelompok tidak mampu menjawab dengan baik pertanyaan yang diberikan guru pada saat evaluasi di akhir pelajaran.

           Dari temuan kekurangan tersebut maka peneliti membuat strategi baru untuk mengurangi penyebab kekuangan pemahaman siswa tersebut di atas, selanjutnyaakan diterapkan pada siklus II. Untuk masalah yang pertama peneliti menugaskan tiga orang siswa pada setiap kelompok untuk menulis hasil kegiatan agar semua LKS terisi semua. Dengan cara demikian maka data yang terkumpul menjadi lengkap sehingga siswa lebih memahami materi pengelompokan baru, agar mengurangi siswa yang saling bermain dengan temannya. Sedangkan masalah yang ketiga, peneliti memberikan penjelasan lebih detail tentang Materi Peredaran Darah Pada Manusia khususnya untuk pertanyaan yang sulit atau tidak mampu dijawab oleh kelompok dalam diskusi. Disamping itu untuk masalah yang ketiga ini penjelasannya dibantu oleh pengamat.

 

 

 

3. Deskripsi siklus II

         1. Perencanaan

Pada tahap perencanaan guru mempersiapkan tindakan berupa rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan Metode Pembelajaran Tipe Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) dengan memperbaiki kekurangan pada siklus I pada materi Materi Peredaran Darah Pada Manusia. Disamping itu guru juga membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) dan menyusun lembar observasi aktifitas guru dan siswa. Selanjutnya, guru membuat tes hasil belajar.Sebelum pelaksanaan tindakan dilakukan di kelas, guru dan observer mendiskusikan lembar observasi.

        2. Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan pada hari Selasa 13 Oktober 2015 dari pukul 07.00 s.d 08.20 WIB.Kegiatan pembelajaran yang dilakukan terdiri dari tiga tahap yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Waktu yang dialokasikan untuk kegiatan pendahuluan adalah 10 menit, sedangkan alokasi waktu untuk kegiatan inti adalah 50 menit dan alokasi kegiatan  penutup sebesar 20 menit.

Pada kegiatan pendahuluan, guru melakukan tiga kegiatan, yaitu (1) menyapa dan mengecek kehadiran siswa, (2) melakukan icebreaking berupa menyanyi, (3)menggali pengetahuan siswa dan mengaitkan dengan materi pelajaran yang akan diajarkan selanjutnya. Kegiatan icebreaking yang dilakukan guru.

 Melalui kegiatan inti mendesain kegiatan agar siswa dapat mengalami proses menemukan, menamai dan mempresentasikan. Untuk dapat menemukan berkaitan dengan Strategi KWL (Know, Want to know, Learner), pertama-tama guru membagi siswa dalam 7 kelompok dan setiap kelompok terdiri dari 3-4 orang siswa.

Guru menjelaskan terlebih dahulu tentang tugas siswa, sebelum penugasan dilakukan sehingga siswa tidak menjadi bingung. Selain itu, selama diskusi berlangsung guru berkeliling kelompok untuk mengawasi siswa bekerja sambil sesekali mengomentari hasil kerja siswa. Perwakilan setiap kelompok kemudian membacakan hasil diskusi kelompok. Siswa dari kelompok lain akan ditanyakan pendapatnya terkait jawaban kelompok yang sedang presentasi. Jika terdapat kekeliruan, guru terlebih dahulu meminta sesama siswa yang melakukan perbaikan.Siswa yang hasil temuan kelompok yang benar dan mempresentasikan dengan bagus mendapatkan pujian dari guru sedangkan siswa yang belum melakukan dengan maksimal dimotivasi dan diberi penguatan.

Kegiatan akhir siklus II antara lain: (1)melakukan evaluasi untuk mengetahui pencapaian siswa setelah dilaksanakan pembelajaran dengan strategi Strategi KWL (Know, Want to know, Learner), (2) siswa melakukan kilas balik tentang pembelajaran yang baru dilakukan dan (3)siswa dan guru merayakan keberhasilan belajar dengan bertepuk tangan gembira.

  1. Observasi
  1. Hasil Belajar Siswa

Partisipasi siswa Kelas VIIIb SMPN 4 Tamiang Layang ada peningkatan dalam Kegiatan Pembelajaran pada siklus II setelah dilakukan penerapan model pembelajaran kooperatif menggunakan Strategi KWL (Know, Want to know, Learner). Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar dan respons siswa terhadap Kegiatan Pembelajaran meskipun masih ada sebagain kecil masalah yang muncul pada saat proses Kegiatan Pembelajaran berlangsung.

Partisipasi siswa Kelas VIIIb SMPN 4 Tamiang Layang dalam kegiatan belajar mengajar Pendidikan IPA. Hal ini terlihat dari hasil belajar siswa pada siklus II. Hasil belajar siswa pada siklus II dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) dengan jumlah 23 siswa, terdapat 22 siswa atau  95,6% yang tuntas dan yang tidak tuntas ada 1 Siswa atau 4,4% yang tidak tuntas dan nilai rata-rata sebesar 77,9. Data dapat dilihat pada tabel 5 dibawah ini.

Tabel.5 Hasil ulangan harian pada siklus II

No

Nama Siswa

Nilai

Keterangan

1

Dwi Citra Emanuella

77

Tuntas

2

Dimei Mulaini Hartati

77

Tidak Tuntas

3

Dawanto

72

Tuntas

4

Fisti Eirene Sabatini

77

Tuntas

5

Fransiska anugrahni

80

Tuntas

6

Heni Silvia Resti

90

Tidak Tuntas

7

Jesika

80

Tuntas

8

Kamandrai

85

Tuntas

9

Ishak stefanus

85

Tuntas

10

Kristi

75

Tuntas

11

Lucky Frit Indrawan

85

Tuntas

12

Lewin Ranai Ukip

80

Tuntas

13

Lisa Karuiya Karuhni

72

Tidak Tuntas

14

Nathanael Eka Putra

75

Tuntas

15

Resto

77

Tidak Tuntas

16

Rediano Baktianus

70

Tidak Tuntas

17

Siska Ariani

80

Tuntas

18

Sandi Toro Lamba

78

Tuntas

19

Pebriano  Kurniawan

75

Tuntas

20

Noni Istiqomah

75

Tidak Tuntas

21

Petrik  Babtista

80

Tuntas

22

Wayano Bajar

75

Tuntas

23

Tomi Lianto

72

Tuntas

 

Jumlah

1792

 

 

Rata-rata

77,9

 

 

Ketuntasan Klasikal

95,6%

 

 

             Keterangan :

              F =Frekuensi respons siswa terhadap pembelajaran kooperatif tipe  

                   Strategi KWL (Know, Want to know, Learner)

              N = Jumlah: 23 orang

 

  1. Aktifitas Guru

Data hasil pengamatan kemampuan guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran kooperatif tipe Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) ditunjukan pada tabel 4, bahwa pengelolaan pembelajaran dengan penerapan Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) dalam materi pelajaran Peredaran Darah Pada Manusia pada siklus I sebesar 2.93 yang berarti termasuk kategori baik. Data dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

 

 

Tabel 6. Data Peniliaian pengelohan pembelajaran menggunakan

             Strategi KWL (Know, Want to know, Learner)

No.

Aspek yang diamati

Skor pengamatan

Siklus II

Keterangan

1.

2.

3.

4.

Pesiapan

Pelaksanaan

Pengelolaan Kelas

Suasana Kelas

3,33

3,5

3,0

3,0

Baik

Sangat Baik

Baik

Baik

Rata – Rata

3,2

Baik

Keterangan :

0          -           1,49     =          kurang baik

1,5       -           2,49     =          Cukup

2,5       -           3,49     =          Baik

3,5       -           4,0       =          Sangat Baik

  1. Refleksi

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar pada Materi Peredaran Darah Pada Manusia  dengan menerapkan model pembelajaran menggunakan Strategi KWL (Know, Want to know, Learner). Oleh karena itu refleksi yang dikemukakan akan difokuskan pada peningkatan hasil belajar siswa pada materi Materi Peredaran Darah Pada Manusia.

Pada siklus 1 terdapat kekurangan pemahaman siswa pada Materi Peredaran Darah Pada Manusia. Menurut pengamat, ada beberapa hal yang menyebabkan hal ini terjadi. Pertama, siswa tidak fokus pada pengisian LKS sehingga ada bagian tertentu dari isi LKS yang tidak terisi dengan sempurna. Kedua, siswa banyak melakukan hal – hal di luar konteks pembelajaran, seperti bermain dengan teman sekolompoknya. Ketiga, diantara satu atau dua kelompok tidak mampu menjawab dengan baik pertanyaan yang diberikan guru pada saat evaluasi di akhir pelajaran.

Dari temuan kekurangan tersebut maka peneliti membuat strategi baru untuk mengurangi penyebab kekuangan pemahaman siswa tersebut di atas, selanjutnya akan diterapkan pada siklus II. Untuk masalah yang pertama peneliti menugaskan tiga orang siswa pada setiap kelompok untuk menulis hasil kegiatan agar semua LKS terisi semua. Dengan cara demikian maka data yang terkumpul menjadi lengkap sehingga siswa lebih memahami materi pengelompokan baru, agar mengurangi siswa yang saling bermain dengan temannya. Sedangkan masalah yang ketiga, peneliti memberikan penjelasan lebih detail tentang materi Peredaran Darah Pada Manusia khususnya untuk pertanyaan yang sulit atau tidak mampu dijawab oleh kelompok dalam diskusi.Disamping itu untuk masalah yang ketiga ini penjelasannya dibantu oleh pengamat.

 

B. Pembahasan

1. Hasil Belajar

Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil belajar evaluasi kondisi awal siswa Kelas VIIIb SMPN 4 Tamiang Layang untuk Materi Peredaran Darah Pada Manusia dengan model pembelajaran mengunakan ceramah diperoleh nilai rata – rata kondisi awal sebesar 70,5 dengan nilai tertinggi adalah 80 terdapat 1 orang dan nilai terendah adalah 60 terdapat 5 orang dengan ketentusan belajar 73,9% dan yang tidak tuntas 26,1%.

Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil belajar siswa Kelas VIIIb SMPN 4 Tamiang Layang pada siklus 1 untuk Materi Peredaran Darah Pada Manusia dengan model pembelajaran, Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) diperoleh nilai rata – rata siklus 1 sebesar 74,1 dengan nilai tertinggi adalah 85 terdapat 1 orang dan nilai terendah adalah 65 terdapat 4 orang dengan ketentusan belajar 82,6% dan yang tidak tuntas 17,4%.

Sedangkan pada siklus II untuk materi Materi Peredaran Darah Pada Manusia sub (3) Kerja Sama di Lingkungan Kelurahan/Desa diperoleh nilai rata – rata siklus II sebesar 77,9 dengan nilai tertinggi adalah 90 terdapat 1 orang dan nilai terendah adalah 70 terdapat 1 orang dengan ketuntasan belajar 95,6% dan yang tidak tuntas 4,4%. Siswa yang tidak tuntas baik pada siklus I maupun pada siklus II adalah siswa yang sama, ini disebabkan siswa tersebut pada dasarnya tidak ada niat untuk belajar dan sering tidak masuk sekolah.

Berdasarkan data hasil belajar siswa dari siklus I dan siklus II menunjukan adanya peningkatan hasil belajar siswa Kelas VIIIb SMPN 4 Tamiang Layang tahun pelajaran 2015/2016 menunjukan peningkatan hasil belajar siswa pada materi yang sama yaitu Peredaran Darah Pada Manusia. Hal ini disebabkan pada siklus I dan siklus II menunjukan peningkatan hasil belajar siswa pada materi yang sama yaitu Peredaran Darah Pada Manusia. Hal ini disebabkan pada siklus I dan siklus II Sudah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Strategi KWL (Know, Want to know, Learner).

2.  Aktivitas Siswa

Aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung yang menerapkan Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) pada materi Peredaran Darah Pada Manusia menurut penilaian pengamat termasuk kategori baik semua aspek aktivitas siswa. Adapun aktivitas siswa yang dinilai oleh pengamat adalah aspek aktivitas siswa:  mendengar dan memperhatikan penjelasan guru, kerja sama dalam kelommpok, bekerja dengan menggunakan alat peraga, keaktifan siswa dalam diskusi, memperesentasikan hasil diskusi, menyimpulkan materi, dan kemampuan siswa menjawab pertanyaan dari guru.

Berdasarkan hasil penilaian yang telah dilakukan aktivitas siswa yang paling dominan dilakukan yaitu bekerja sama mengerjakan LKS dan berdiskusi. Hal ini menunjukan bahwa siswa saling bekerja sama dan bertanggung jawab untuk mendapatkan hasil yang baik. Hal ini sesuai dengan pendapat santoso (dalam anam, 2000:50) yang menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif mendorong siswa dalam kelompok belajar, bekerja dan bertanggung jawab dengan sungguh–sungguh sampai selesainya tugas– tugas individu dan kelompok.

3. Pembelajaran Strategi KWL (Know, Want to know, Learner)

        Kemampuan guru dalam pengelolaan model pembelajaran kooperatif tipe Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) menurut hasil penilaian pengamat termasuk kategori baik untuk semua aspek. Berarti secara keseluruhan guru telah memiliki kemampuan yang baik dalam mengelola Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) pada Materi Peredaran Darah Pada Manusial. Hal ini sesuai dengan pendapat Ibrahim (2000), bahwa guru berperan penting dalam mengelola kegiatan mengajar, yang berarti guru harus kreatif dan inovatif dalam merancang suatu kegiatan pembelajaran di kelas, sehingga minat dan motivasi siswa dalam belajar dapat ditingkatkan. Pendapat lain yang mendukung adalah piter (dalam Nur dan Wikandari 1998). Kemampuan seorang guru sangat penting dalam pengelolaan pembelajaran sehingga kegiatan pembelajaran dapat berlangsung efektif dan efisien.

4.Respons siswa Terhadap pembelajaran menggunakan Strategi KWL (Know,

    Want to know, Learner)

        Berdasarkan hasil angket respons siswa terhadap model pembelajran kooperatif tipe Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) yang diterapkan oleh peneliti menunjukan bahwa siswa merasa senang terhadap materi pelajaran. LKS, suasana belajar dan cara penyajian materi oleh guru. Menurut siswa, dengan model pembelajaran kooperatif tipe Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) mereka lebih mudah memahami materi pelajaran interaksi antara guru dengan siswa dan interaksi antar siswa tercipta semakin baik dengan adanya diskusi, sedangkan ketidak senangan siswa teerhadap model pembelajran kooperatif tipe Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) disebabkan suasana belajar dikelas yang agak ribut.

        Seluruh siswa (100%) berpendapat baru mengikuti pembelajran dengan Strategi KWL (Know, Want to know, Learner). Siswa merasa senang apalagi pokok bahasan selanjutnya menggunakan Strategi KWL (Know, Want to know, Learner), dan siswa merasa bahwa model pembelajaran kooperatif menggunakan Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) bermanfaat bagi mereka, karena mereka dapat saling bertukar pikiran dan materi pelajaraan yang didapat mudah diingat.

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

                 Berdasarkan hasil penelitian dengan menerapkan model pembelajaran kooperatiftipe Strategi KWL (Know, Want to know, Learner), maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

Penggunaan Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) dapat meningkatkan hasil belajar Materi Peredaran Darah Pada Manusia Siswa Kelas VIIIb  SMPN 4 Tamiang Layang.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti dapat memberikan saran–saran, yaitu:

  1. Kepada guru yang mengalami kesulitan yang dapat menerapkan Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) sebagai alternatif untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar kelas.
  2. Kepada guru–guru yang ingin menerapkan Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) disarankan untuk membikin Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) yang lebih menarik dan bervariasi.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. 1997.Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia

Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi

               Aksara

Depdiknas. 2003.UU RI No.20 Tahun 2003 tentang system Pendidikan Nasional.

                   Jakarta: Depdiknas

--------------. 2004. Standar Kompetensi Guru Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas

--------------.2005. PP No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

                   Jakarta: Depdiknas

-------------. 2007. Permendiknas RI No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses.

                  Jakarta: Depdiknas

-------------. 1999. Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah di Bidang  

                  Pendidikan. Jakarta: Depdikbud

Ibrahim, M. 2005. Pembelajaran Kooperatif. UNESA: University Press.

Kemdiknas.2011.Membimbing Guru dalam Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:

               Kemdiknas

-------------. 2011. Paikem Pembelajaran Aktif Inovatif   

                Kreatif Efektif dan Menyenangkan.  Jakarta: Kemdiknas

Ngalim, Purwanto.  2008.  Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung:PT

               Remaja Rosda Karya

Ngalim, Purwanto.  2003.  Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.

              Bandung:PT Remaja Rosda Karya

Sudjana, Nana. 2012. Tujuan Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Suyatno. 2009. Strategi Kwl (Know, Want To Know, Learner). Surakarta: Tiga  Serangkai




Write a Facebook Comment

Komentar dari Facebook

View all comments

Write a comment