Model Pembelajaran Kumon
Model Pembelajaran Kumon

By JUMAKIR, S Pd., MM 29 Mei 2021, 13:14:03 WIB model pbm
Model Pembelajaran Kumon

Gambar : Foto Kumpulan Model PBM


KANGJO.NET, Tamiang Layang. Model pembelajaran Kumon adalah model pembelajaran perseorangan. Level awal untuk setiap siswa kumon ditentukan secara perseorangan. Siswa mulai belajar dari level yang dapat dikerjakannya sendiri dengan mudah tanpa kesalahan. Lembar kerjanya telah didesain sedemikian rupa sehingga siswa dapat memahami sendiri bagaimana menyelesaikan soalnya. Jika siswa terus menerus belajar dengan kemampuannya sendiri, ia akan mengejar bahan pelajaran setara dengan tingkatan kelasnya dan bahkan maju melampauinya. System pembelajaran dengan model kumon adalah siswa diberi tugas. Setelah selesai mengerjakan, tugas tersbut langsung diperiksa dan dinilai. Jika keliru dalam mengerjakan dikembalikan untuk diperbaiki kemudian diperiksa lagi. Apabila siswa 5 kali salah guru membimbingnya sampai dapat mengerjakannya dengan benar.

Langkah-langkah:

  1. Mula-mula guru menyajikan konsep dan siswa memperhatikan penyajian tersebut.
  2. Kemudian siswa mengambil buku saku yang telah disediakan, menyerahkan lembar kerja PR yang sudah dikerjakan di rumah, dan mengambil  lembar kerja yang telah dipersiapkan guru untuk dikerjakan siswa pada hari tersebut.
  3. Siswa duduk dan mulai mengerjakan lembar kerjanya, karena pelajaran diprogramkan sesuai dengan kemampuan masing-masing, biasanya siswa dapat  mengerjakan lembar kerja tersebut dengan lancer.
  4. Setelah selesai mengerjakan, lembar kerja diserahkan kepada guru untuk diperiksa dan diberi nilai. Sementara lembar kerjanya dinilai, siswa berlatih dengan alat bantu belajar.
  5. Setelah lembar kerja selesai diperiksa dan diberi nilai, guru mencatat hasil belajar hari itu pada “daftar nilai”.Hasil ini nantinya akan dianalisis untuk penyusunan program belajar berikut.
  6. Bila ada bagian yang masih salah, siswa diminta untuk membetulkan bagian tersebut hingga semua lembar kerjanya memperoleh nilai 100. Tujuannya agar siswa menguasai pelajaran dan tidak mengulangi kesalahan yang sama.
  7. Jika sampai mengulang 5 kali, guru melakukan pendekatan kepada siswa dan menanyakan tentang kesulitan-kesulitan yang dihadapi.
  8. Setelah selesai, siswa mengikuti Latihan secara lisan. Sebelum pulang, guru memberikan evaluasi terhadap pekerjaan siswa hari itu dan memberitahu materi yang akan dikerjakan pada hari berikutnya.

Kelebihan:

  • Sesuai dengan kemampuan karena sebelum anak belajar ada tes penempatan sehingga karena sebelum anak tidak merasa terbebani.
  • Bahan pelajaran tersusun atas Langkah-langkah kecil sehingga anak bisa memperoleh kemampuan dasar yang kuat.
  • Anak mengerjakan soal secara mandiri dari tingkat yang mudah sampai tingkat yang lebih sulit. Bila mengalami kesulitan bisa melihat buku penyelesaian sehingga pembelajaran akan lebih bermakna.
  • Kumon mengajak anak untuk disiplin.

       Kekurangan:

  • Tidak semua siswa dalam satu kelas memiliki kemampuan yang sama.
  • Anak belajar secara perorangan sehingga dimungkinkan tumbuh rasa individualism.
  • Kedisiplinan kumon kadang membuat anak-anak tidak kreatif.

 

 

SUMBER:

Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.




Write a Facebook Comment

Komentar dari Facebook

View all comments

Write a comment