Mengenal Pahlawan Suta Ono, Pejuang Suku Dayak Maanyan dari Paju Epat Barito Timur Kalimantan Tengah
Destinasi Wisata Barito Timur

By JUMAKIR, S Pd., MM 26 Apr 2021, 21:20:15 WIB Barito Timur
Mengenal Pahlawan Suta Ono, Pejuang Suku Dayak Maanyan dari Paju Epat Barito Timur Kalimantan Tengah

Gambar : Makam Pahlawan Suta Ono


KANGJO.NET, Tamiang Layang. Sebelumnya Penulis mohon maaf jika yang penulis sampaikan berbeda dengan yang sebenarnya, yang pasti penulis hanya ikut menyampaikan Sejarah yang merupakan khasanah Budaya Indonesia. Soeta Ono atau Soeto Ono (ejaan Jawa) atau Sota Ono adalah seorang kepala suku Sihoeng Paju Epat keturunan Raja Nanserunai terakhir. Soeta Ono lahir di Telang Siong sekitar tahun 1822 dan meninggal pada 27 April 1894, dengan nama pangggilan Abu. Kakek Soeta Ono adalah seorang kepala suku Paju Epat yang sangat berpengaruh yaitu Suta Wana. Dari kakeknya Suta Wana lah Soeta Ono mendapat tongkat jabatan menjadi kepala suku Dayak Maanyan di Paju Epat.

Setelah ditaklukan Belanda pada masa Sultan Adam, wilayah terakhir Kesultanan Banjar 1826-1860, dibagi dua wilayah regent (adipati) yang dilantik Belanda yaitu Martapoera dan Amonthaij. Wilayah Barito Timur terdiri atas Distrik Sihoeng (dikepalai Soeta Ono) dan Distrik Patteij (dikepalai Toemenggoeng Djaja Kartie) termasuk ke dalam wilayah pemerintahan Radhen Adipati Danoe Redjo regent der­ afdeeling Amonthaij.

Dari Kerajaan Belanda SOETA ONO mendapat jabatan sebagai Kepala Adat/ Kepala Landschap Siong/Padju IV, Patai dan Barito, Kepala District Dusun Timur dengan pemerintahan sendiri (Zelfbestuur). Tetapi oleh karena sesuatu sebab yang tidak mengijinkan maka SOETA ONO hanya meminta District Dusun Timur saja atau dari sungai Paminggir sampai ke sungai Ajuh saja.

Disamping menjadi Kepala District, SOETA ONO / SOETA-ONA juga menerima tugas berperang kesana kemari. Pada tahun 1875 SOETA ONO meminta berhenti dengan hormat sebagai Kepala District dari Kerajaan Belanda.

Soeta Ono meninggal pada 27 April 1894 dan dimakamkan secara kremasi menggunakan adat Maanyan Padju Epat. Masyarakat Telang Siong menyebut makamnya dengan sebutan Tam'mak Mas (tambak= peti kubur berkaki dua; kariring= peti kubur berkaki satu). Makamnya berada di dalam sebuah rumah kecil yang berada di belakang Lewu Hante.

Sekarang, Makam Suta Ono sebagai Tempat wisata religi maupun ziarah lain yang bisa Anda temui. Beliau adalah seorang pemimpin dari suku Dayak asli yang sangat berjasa pada masa perang Banjar. Beliau banyak berperan dalam membantu para warga masyarakat pada peperangan tersebut. Untuk kunjungan kemari.

Makam ini merupakan salah satu tempat wisata sejarah yang banyak didatangi oleh pengunjung. Selain ziarah, para wisatawan dapat mengetahui nilai sejarah peradaban era dulu, terutama kisah Beliau dan perjuangannya pada masa itu.

SUMBER: https://id.m.wikipedia.org/wiki/Soeta_Ono




Write a Facebook Comment

Komentar dari Facebook

Write a comment

Ada 2 Komentar untuk Berita Ini

View all comments

Write a comment