Malioboro, Wisata Jogjakarta, Dulu hingga Sekarang
Wisata

By JUMAKIR, S Pd., MM 25 Apr 2021, 16:33:41 WIB Nasional
Malioboro, Wisata Jogjakarta, Dulu hingga Sekarang

Gambar : Jalan Malioboro


Malioboro sudah menjadi ikon wisata Kota Yogyakarta. Seolah liburan ke Jogja tidak lengkap jika tidak menyambangi kawasan ini. Ada banyak hal yang dapat dinikmati di kawasan yang selalu ramai ini. Mulai dari kuliner, belanja, hingga wisata sejarah.

Kawasan jalan ini seolah sudah menjadi pusat Kota Jogja. Hidupnya kawasan ini menandakan perekonomian Jogja yang juga hidup. Tak heran, jika di sini tidak hanya wisatawan lokal saja yang terlihat lalu – lalang. Tapi juga wisatawan mancanegara yang lewat sendiri maupun rombongan.

Harga Tiket Masuk Malioboro

Jalan legendaris ini dapat dikatakan wisata yang murah dan sangat terjangkau. Pengunjung hanya akan mengeluarkan uang jika membawa kendaraan untuk parkir. Atau jika ingin belanja maupun mencicipi kuliner kawasan ini.

Jam Operasional

Objek wisata ini seolah tak pernah mati. Ada saja keramaian di kawasan ini, dari pagi hingga pagi lagi. Meskipun pusat perbelanjaan tutup, namun di jalan dan toko di kawasan ini tetap buka.

Foto Kawasan Malioboro Sekarang (dok.liputan6.com)

Asal Usul Nama Jalan Malioboro

Keberadaan jalan ini tidak terlepas dari peristiwa sejarah Yogyakarta. Malioboro terletak sangat dekat dengan Keraton Yogyakarta. Dulu, ketika ada acara besar di Keraton, maka Jalan Malioboro akan dipenuhi dengan bunga. Inilah yang menyebabkan nama Malioboro digunakan, karena dalam bahasa sansekerta berarti “karangan bunga”.

Sejarah lain mengatakan bahwa nama Malioboro berhubungan dengan nama kolonial Inggris, yaitu Marlborough. Dimana, Malborough pernah tinggal di kawasan ini pada tahun 1811 – 1816 masehi. Meski terdapat beberapa versi, satu yang pasti bahwa Kota Jogja ini diperkuat dengan poros imajiner. Membujur arah utara – selatan, mengarah ke seluruh penjuru mata angin, serta berpotongan garis lurus.

Dimana, poros imajiner ini menjadikan keraton sebagai titik pusatnya yang berada di tengah. Poros ini diwujudkan dalam Tugu Pal Putih di bagian utara. Jika dilanjutkan ke selatan menuju Mangkubumi, Malioboro, Keraton, Jalan D.I. Panjaitan, dan Panggung Krapyak. Jika diteruskan ke selatan lagi akan sampai Samudera Hindia, sementara ke utara sampai Gunung Merapi.

Favorit wisatawan untuk berfoto adalah di area perempatan Malioboro. Di sini, wisatawan dapat berfoto dengan berbagai spot yang indah. Memang, jalanan ramai oleh lalu lalang kendaraan, namun trotoar tetap tersedia untuk pejalan kaki. Dari sini, pengunjung akan mendapatkan pemandangan indah, terlebih di sore hari.

Ada Bank Indonesia, Kantor Pos Besar, dan kantor Bank BNI yang sangat ikonik. Pengunjung dapat berfoto dengan bangunan – bangunan tua yang ikonik ini. Bangunannya sangat khas dengan bentuk bangunan masa kolonial. Yang terlihat indah apalagi berfoto di spot ini kala sore hari.

Selain itu, di perempatan ini juga seringkali ada pertunjukan musik. Biasanya ada di kawasan Benteng Vredeburg, namun dapat dinikmati langsung dari Jalan Malioboro. Banyak wisatawan berkumpul di sana, menikmati pagelaran yang ditampilkan. Tak jarang, ada juga pengamen yang turut unjuk kebolehan di perempatan ini.

Kawasan Malioboro yang tak Pernah Sepi

Beralih ke dalam kawasan Malioboro, tempat jajaran toko berdiri. Di jalanan ini, seolah tidak pernah sepi oleh pengunjung. Baik pejalan kaki maupun pengendara, mulai dari motor, mobil, hingga bus besar. Dan tak jarang, pengunjung dapat berjumpa dengan delman dan kusirnya yang berpakaian lurik yang khas.

Di jalanan ini, pengunjung dapat melihat jajaran toko dengan berbagai produk. Ada pakaian, makanan, hingga barang – barang antik. Ada juga pengamen yang setiap malam meramaikan suasana kawasan ini. Tak hanya bermain musik, tapi juga menari bersama para pengunjung.

Di sepanjang jalan ini, terdapat bangku kayu yang dapat digunakan oleh pengunjung. Untuk duduk santai, atau beristirahat setelah lelah berjalan mengitari kawasan ini. Lampu – lampu jalan juga begitu unik, dengan tiang dan tempat lampu yang khas. Menambah semarak keceriaan malam di kawasan ini.

Berbagai kuliner di sini pun tersedia untuk mengisi perut yang kosong. Mulai dari jajanan hingga makanan berat. Tentunya di sini ada gudeg, sate ayam, mie tek – tek, hingga pecel. Dari siang hingga malam, kuliner di sini seolah tak pernah sepi.

Ada juga kawasan lesehan angkringan dan kopi jos di kawasan Malioboro. Di sini, berjejer tenda sederhana dengan tempat duduk di trotoar beralaskan tikar. Pengunjung dapat menikmati sajian angkringan dan kopi jos sambil mengobrol bersama teman. Atau sambil menyaksikan aktivitas wisatawan lain di kawasan ini.

Jika ingin membeli oleh – oleh, di sini pun banyak penjual oleh – oleh. Mulai dari bakpia, dodol, geplak, yangko, dan oleh – oleh lainnya. Ada yang menjualnya di dalam toko, ada pula yang dijual langsung di gerobak kaki lima. Dan tentunya, pengunjung dapat mencicipinya sebelum membeli.

Fasilitas Di Malioboro

Di kawasan ini tersedia area parkir serta toilet umum. Toilet umumnya terbilang unik. Karena, di dalamnya terdapat customer service yang siap melayani pengguna. Ditambah lagi, lokasinya yang berada di bawah tanah, dan jauh dari kata kotor.

Lokasi Malioboro

Berlokasi di Kelurahan Sosromenduran, Kecamatan Gedong Tengen, Kota Yogyakarta. Berada di pusat area turis jalan legendaris ini sangat mudah di temui.

SUMBER : https://travelspromo.com/htm-wisata/malioboro-yogyakarta/




Write a Facebook Comment

Komentar dari Facebook

View all comments

Write a comment