Kurikulum Merdeka, mengenalkan Pembelajaran STEAM, apa itu?
IKM

By JUMAKIR, S Pd., MM 02 Mar 2023, 10:20:11 WIB pendidikan
Kurikulum Merdeka, mengenalkan Pembelajaran STEAM, apa itu?

Gambar : dok.google.co.id


KANGJO.NET, Tamiang Layang. STEAM (Science, Technology, Engineering, Art, and Mathematics) adalah pendekatan pembelajaran yang mengkolaborasikan seperangkat ilmu pengetahuan, teknologi, rekayasa, seni, dan matematika untuk membantu peserta didik mengembangkan keterampilan dan kemampuan yang dibutuhkan sebagai bekal di masa depan.

Penekanan dalam metode ini adalah terwujudnya sistem pembelajaran yang terintegrasi dan terpadu yang dapat membantu peserta didik memahami bagaimana sub-disiplin ilmu pengetahuan saling berkaitan satu sama lain. Selain itu, metode ini juga berfokus pada proses, dan bukan hasil akhir sehingga peserta didik dapat menganalisis solusi atas masalah yang dihadapi saat menerapkan seperangkat ilmu pengetahuan tersebut.

Sebagai salah satu langkah untuk dapat mengimplementasikan metode pembelajaran STEAM, seorang tenaga pendidik dapat menggunakan pendekatan pembelajaran yang terfokus pada proses, seperti pembelajaran eksperimen, proyek, dan pembelajaran berbasis masalah. Selain itu, Anda selaku tenaga pendidik juga harus dapat menggunakan dan mengenal teknologi dan media digital untuk membantu peserta didik mengaplikasikan pengetahuan yang mereka peroleh dalam kehidupan sehari-hari.

Setelah mengenal apa itu STEAM, pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana sih langkah untuk menerapkannya dalam pembelajaran?

Langkah Penerapan Metode Pembelajaran STEAM dalam Pembelajaran

Sebagai langkah awal untuk mewujudkan pembelajaran yang berkualitas dan terbarukan, Anda bisa menerapkan langkah-langkah berikut.

1. Identifikasi Tujuan Pembelajaran

Tahap awal yang dapat Anda lakukan adalah dengan menentukan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Hal ini akan membantu Anda untuk memilih cara dan perangkat terbaik dalam pembelajaran.

 

 

2. Buatlah Rencana Pembelajaran yang Kompleks

Setelah tujuan pembelajaran telah matang maka tahap selanjutnya adalah menyusun rencana pembelajaran. Bapak/Ibu perlu membuat rencana pembelajaran yang menggabungkan ilmu pengetahuan, teknologi, rekayasa, seni, dan matematika dalam satu kesatuan. Pastikan bahwa rencana pembelajaran tersebut sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan relevan dengan tujuan pembelajaran.

3. Susunlah Bahan Ajar yang Tepat

Langkah ketiga, Anda perlu menyusun bahan ajar yang paling kompatibel dengan rencana pembelajaran. Misalnya, dalam tugas membuat video pembelajaran membuat kompos, Anda perlu menyiapkan bahan apa saja tahapan dalam pembuatan kompos, bagaimana proses yang tepat, dan bagaimana proses pembuatan video pembelajaran tersebut.

 

 

4. Sediakan Peralatan yang diperlukan

Salah satu tantangan dalam metode pembelajaran STEAM adalah tahap persiapan. Dikarenakan sistem pembelajaran berbasis proyek maka tenaga pendidik perlu menyiapkan peralatan apa saja yang dapat menunjang kebutuhan peserta didik dalam proses pembelajaran. Sebagai contoh, dalam proses pembelajaran rekayasa robotik, Anda perlu menyiapkan perangkat-perangkat seperti motor dinamo, laptop, atau komponen elektronik lainnya.

5. Ciptakanlah Suasana Pembelajaran yang Menyenangkan

Metode pembelajaran STEAM menekankan pembelajaran yang terintegrasi dan terpadu, sehingga peserta didik harus bekerja sama dalam tim untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi. Latih peserta didik untuk bekerja sama dan membantu satu sama lain selama proses pembelajaran. Selain itu, cobalah untuk selalu membentuk suasana yang kondusif dan menyenangkan agar peserta didik merasa aman dan nyaman dalam pembelajaran dengan pendekatan STEAM.

 

 

Contoh Penerapan Metode Pembelajaran STEAM

Setelah mengetahui langkah-langkah penerapan di atas, Anda pasti penasaran kan bagaimana contoh penerapannya dalam pembelajaran? Simak penjelasan sampai akhir ya!

1. Pembelajaran Proyek Rekayasa

Peserta didik dapat menggunakan ilmu pengetahuan, teknologi, dan rekayasa untuk membuat sebuah produk atau alat yang memenuhi kebutuhan spesifik. Misalnya, peserta didik dapat membuat robot sederhana dengan menggunakan bahan-bahan seperti kardus, motor, dan komponen elektronik lainnya. Melalui proyek ini, peserta didik akan mempelajari tentang robotik dan bagaimana teknologi dapat digunakan untuk membuat robot yang dapat melakukan berbagai tugas.

2. Pembelajaran Berbasis Masalah

Peserta didik diminta untuk menemukan solusi atas masalah yang dihadapi. Misalnya, dalam permasalahan limbah sampah yang tidak bisa terurai, mintalah peserta didik untuk melakukan proses pengelolaan berbasis kreativitas dengan mengelolanya menjadi kerajinan bunga dan lain sebagainya.

 

 

3. Kegiatan Eksperimen

Peserta didik dapat menggunakan ilmu pengetahuan yang dimiliki dalam kegiatan eksperimen. Misalnya, mintalah peserta didik membuat eksperimen proses terjadinya gunung meletus. Selain itu, mintalah mereka membuat video pembelajaran perihal kandungan apa saja yang terlibat dalam proses meletus gunung berapi, apa penyebabnya, dan bagaimana bentuk mitigasi terbaik.

4. Kegiatan Seni

Mintalah peserta didik membuat film pendek dengan menggunakan kamera, software pengeditan video, dan bahan-bahan lain yang diperlukan. Melalui proyek ini, peserta didik akan mempelajari tentang teknologi yang digunakan dalam pembuatan film, serta memahami bagaimana seni dapat digunakan untuk menyampaikan pesan melalui media visual.

 

 

5.Penerapan Teknologi dan Media

Peserta didik dapat menggunakan teknologi dan media digital untuk mengaplikasikan pengetahuan yang telah mereka peroleh dalam situasi nyata. Misalnya, peserta didik membuat sebuah website dan akun YouTube perihal informasi tentang proses pemecahan masalah yang mereka lakukan.

Kelebihan dalam Metode STEAM

Sistem pembelajaran yang memadukan unsur sains, teknologi, rekayasa, seni, dan matematika dapat mempermudah pemahaman peserta didik secara menyeluruh. Pemahaman inilah yang dapat menjadi modal bagi dirinya untuk siap bersaing di masa depan. Berikut adalah beberapa kelebihan metode STEAM.

 

 

1. Meningkatkan keterampilan dan kretivitas peserta didik

Metode pembelajaran STEAM menekankan pembelajaran yang terfokus pada proses, sehingga peserta didik dapat memahami bagaimana menemukan solusi atas masalah yang dihadapi dan mengaplikasikan pengetahuan tersebut dalam situasi nyata. Hal ini akan membantu peserta didik mengembangkan keterampilan seperti kreativitas, kemampuan berpikir kritis, dan kemampuan komunikasi yang diperlukan di era teknologi yang semakin maju.

2. Mendorong peserta didik untuk belajar secara mandiri

Metode pembelajaran STEAM menekankan pembelajaran yang terfokus pada proses, sehingga peserta didik dapat memahami bagaimana menemukan solusi atas masalah yang dihadapi dengan cara yang mandiri. Hal ini akan membantu peserta didik untuk belajar secara mandiri dan memperkuat kemampuan belajar mereka.

3. Meningkatkan minat peserta didik terhadap ilmu pengetahuan

Penggabungan ilmu pengetahuan, teknologi, rekayasa, seni, dan matematika, metode pembelajaran STEAM membantu peserta didik memahami bagaimana ilmu pengetahuan, teknologi, rekayasa, seni, dan matematika saling terkait dan mempengaruhi satu sama lain.

4. Mendorong peserta didik untuk berkolaborasi

Metode pembelajaran STEAM menekankan pembelajaran yang terintegrasi dan terpadu, sehingga peserta didik dapat bekerja sama dalam tim untuk menemukan solusi atas masalah yang dihadapi. Hal ini dapat membantu peserta didik untuk belajar berkolaborasi dan bekerja sama dengan orang lain

Tantangan dalam Penerapan Metode STEAM

Beberapa kelebihan yang telah dijelaskan sebelumnya memang sangat mempengaruhi kualitas pendidikan, namun masih banyak tantangan yang harus dihadapi dalam penerapannya. Berikut tantangan-tantangan tersebut.

 

 

1. Biaya yang Tinggi

Implementasi metode pembelajaran STEAM memerlukan biaya yang cukup tinggi, terutama untuk pembelian peralatan dan teknologi yang diperlukan. Hal ini dapat menjadi kendala bagi sekolah yang memiliki anggaran yang terbatas.

2. Kurangnya Sumber Daya

Metode pembelajaran STEAM memerlukan sumber daya yang cukup besar, termasuk peralatan, teknologi, dan bahan ajar yang tepat. Jika sekolah tidak memiliki sumber daya yang cukup, maka implementasi metode ini dapat menjadi kendala.

3. Kurangnya Kesetaraan Akses

Metode pembelajaran STEAM seringkali hanya tersedia di sekolah-sekolah yang mampu menyediakan sumber daya yang diperlukan, sehingga menyebabkan kesenjangan akses terhadap pendidikan yang berkualitas bagi peserta didik yang berasal dari keluarga dengan latar belakang ekonomi yang kurang mampu.

4. Kurangnya SDM dan Tenaga Pendidik yang Terlatih

Metode pembelajaran STEAM memerlukan tenaga pendidik yang terlatih dan memiliki kompetensi yang tinggi dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, rekayasa, seni, dan matematika. Jika sekolah tidak memiliki tenaga pendidik dengan kompetensi yang tepat, maka implementasi metode ini dapat menjadi kendala.

Demikianlah beberapa ulasan perihal metode pembelajaran STEAM. Bapak/Ibu masih dapat mengkreasikan berbagai macam gaya ajar yang sesuai dengan konsep dalam pembelajaran STEAM. Besar harapan kami bahwa metode tersebut dapat Bapak/Ibu implementasikan dalam pembalajaran. Semangat untuk seluruh guru di Indonesia! Maju terus pendidikan bangsa!

SUMBER: https://guruinovatif.id




Write a Facebook Comment

Komentar dari Facebook

View all comments

Write a comment